1. Pengertiaan Tentang Sugesti

Sugesti adalah pengaruh atas jiwa atau perbuatan seseorang, sehingga pikiran, perasaan dan kemauannya terpengaruh, dan dengan begitu orang mengakui atau menyakini apa yang di kehendaki dari padanya.

Inti dari pada sugesti ialah didesakkan suatu keyakinan kepada seseorang, yang olehnya diterima mentah-mentah, tanpa pertimbangan yang dalam.

v Pihak yang mempengaruhi , yang mendesakkan suatu keyakinan, pendapat atau anggapan kepada orang lain.

v Pihak yang dipengaruhi, yang didesak untuk menurut dan menerima pendapat atau tanggapan yang dikenakan kepadanya.

Keterangan diatas bahwa sugesti adalah pengaruh yang dikenakan kepada pihak lain, yakni yang sugesti.

Menyugesti orang berarti mempengaruhi proses kejiwaan (pikiran, perasaan, dan kemauan) orang lain, sehingga orang yang disugesti mengikuti dan berbuat apa seperti yang disugestikan kepadanya.

2. Sugestif dan Sugestibel

1) Sugestif

Sesuatu yang mempunyai pengaruh sugesti yang besar. Hal yang mempengaruhi sugesti ini tidak dapat ditentukan, kadang-kadang karena kecakapan, kedudukan, kekayaan, kejujuran dan sebagainya.

2) Sugestibel

Ialah sifat-sifat yang mudah kena saran atau sugesti. Orang yang mudah terkena pengaruh sugesti disebut sugestibel.

3. Cara-Cara yang Menyugesti

v Dengan membujuk

v Dengan memuji

v Dengan menakut-nakuti

v Dengan menunjukan kekurangan atau kelebihan.

4. Alat-Alat Sugesti

Sehubungan dengan cara-cara menyugesti, kita mengenal alat-alat untuk menanamkan pengaruh sugesti kepada pihak lain :

v Mata ( pandangan tajam, lemah lembut, dan sebagainya)

v Roman muka (manis, kasih sayang, dan sebagainya)

v Teladan (tingkah laku yang baik, sopan santun, kejujuran dan sebagainya)

v Gambar (gambar majalah-majalah, mingguan, buku-buku, dan sebagainya)

v Suara ( merdu, sinis, perintah, dan sebagainya).

v Warna ( dalam reklame, sandiwara)

v Slogan atau semboyan (dalam pertempuran, pembangunan, rapat-rapat, dan demonstrasi).

5. Peran Sugesti

Sugesti mempunyai peran penting, baik dalam kehidupan pada umumnya, maupun di sekolah. Dengan adanya sifat-sifat sugesti dalam kepemimpinan, maka akan terjadi:

v Pimpinan banyak disenangi anak buahnya.

v Adanya kepercayaannya besar kepada pimpinannya.

v Pimpinan akan dihormati, diturut dan diperhatikan segala perintahnya.

Berpengaruhnya sugesti di dalam lingkungan sekolah akan memberi kemungkinan:

v Anak-anak hormat kepada pimpinan/ gurunya.

v Anak-anak memperhatikan pelajaran yang diberikan.

v Anak-anak sungguh-sungguh melaksanakan perintah-perintah, suruhan-suruhan yang diberikan oleh guru.

v Nasihat-nasihat dan petunjuk-petunjuk guru akan diturut anak-anak.

Karena besarnya peranan sugesti di dalam pergaulan, maka pelaksanaan sugesti ini dijalankan di berbagai lapangan, misalnya: di rumah sakit, dalam organisasi, dunia perdagangan dan sebagainya.

Sugesti dalam ilmu jiwa sosial dapat kita rumuskan sebagai suatu proses di mana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau pedoman-pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu.

Syarat-syarat yang memudahkan sugesti terjadi, yaitu:

v Sugesti karena hambatan berfikir

v Sugesti karena keadaan pikiran terpecah-pecah (disosiasi)

v Sugesti karena otoritas

v Sugesti karena mayoritas

v Sugesti karena “ will to believe” ( keinginan untuk meyakini dirinya)

1. Pengertiaan Tentang Sugesti

Sugesti adalah pengaruh atas jiwa atau perbuatan seseorang, sehingga pikiran, perasaan dan kemauannya terpengaruh, dan dengan begitu orang mengakui atau menyakini apa yang di kehendaki dari padanya.

Inti dari pada sugesti ialah didesakkan suatu keyakinan kepada seseorang, yang olehnya diterima mentah-mentah, tanpa pertimbangan yang dalam.

v Pihak yang mempengaruhi , yang mendesakkan suatu keyakinan, pendapat atau anggapan kepada orang lain.

v Pihak yang dipengaruhi, yang didesak untuk menurut dan menerima pendapat atau tanggapan yang dikenakan kepadanya.

Keterangan diatas bahwa sugesti adalah pengaruh yang dikenakan kepada pihak lain, yakni yang sugesti.

Menyugesti orang berarti mempengaruhi proses kejiwaan (pikiran, perasaan, dan kemauan) orang lain, sehingga orang yang disugesti mengikuti dan berbuat apa seperti yang disugestikan kepadanya.

2. Sugestif dan Sugestibel

1) Sugestif

Sesuatu yang mempunyai pengaruh sugesti yang besar. Hal yang mempengaruhi sugesti ini tidak dapat ditentukan, kadang-kadang karena kecakapan, kedudukan, kekayaan, kejujuran dan sebagainya.

2) Sugestibel

Ialah sifat-sifat yang mudah kena saran atau sugesti. Orang yang mudah terkena pengaruh sugesti disebut sugestibel.

3. Cara-Cara yang Menyugesti

v Dengan membujuk

v Dengan memuji

v Dengan menakut-nakuti

v Dengan menunjukan kekurangan atau kelebihan.

4. Alat-Alat Sugesti

Sehubungan dengan cara-cara menyugesti, kita mengenal alat-alat untuk menanamkan pengaruh sugesti kepada pihak lain :

v Mata ( pandangan tajam, lemah lembut, dan sebagainya)

v Roman muka (manis, kasih sayang, dan sebagainya)

v Teladan (tingkah laku yang baik, sopan santun, kejujuran dan sebagainya)

v Gambar (gambar majalah-majalah, mingguan, buku-buku, dan sebagainya)

v Suara ( merdu, sinis, perintah, dan sebagainya).

v Warna ( dalam reklame, sandiwara)

v Slogan atau semboyan (dalam pertempuran, pembangunan, rapat-rapat, dan demonstrasi).

5. Peran Sugesti

Sugesti mempunyai peran penting, baik dalam kehidupan pada umumnya, maupun di sekolah. Dengan adanya sifat-sifat sugesti dalam kepemimpinan, maka akan terjadi:

v Pimpinan banyak disenangi anak buahnya.

v Adanya kepercayaannya besar kepada pimpinannya.

v Pimpinan akan dihormati, diturut dan diperhatikan segala perintahnya.

Berpengaruhnya sugesti di dalam lingkungan sekolah akan memberi kemungkinan:

v Anak-anak hormat kepada pimpinan/ gurunya.

v Anak-anak memperhatikan pelajaran yang diberikan.

v Anak-anak sungguh-sungguh melaksanakan perintah-perintah, suruhan-suruhan yang diberikan oleh guru.

v Nasihat-nasihat dan petunjuk-petunjuk guru akan diturut anak-anak.

Karena besarnya peranan sugesti di dalam pergaulan, maka pelaksanaan sugesti ini dijalankan di berbagai lapangan, misalnya: di rumah sakit, dalam organisasi, dunia perdagangan dan sebagainya.

Sugesti dalam ilmu jiwa sosial dapat kita rumuskan sebagai suatu proses di mana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau pedoman-pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu.

Syarat-syarat yang memudahkan sugesti terjadi, yaitu:

v Sugesti karena hambatan berfikir

v Sugesti karena keadaan pikiran terpecah-pecah (disosiasi)

v Sugesti karena otoritas

v Sugesti karena mayoritas

v Sugesti karena “ will to believe” ( keinginan untuk meyakini dirinya)

1. Pengertiaan Tentang Sugesti

Sugesti adalah pengaruh atas jiwa atau perbuatan seseorang, sehingga pikiran, perasaan dan kemauannya terpengaruh, dan dengan begitu orang mengakui atau menyakini apa yang di kehendaki dari padanya.

Inti dari pada sugesti ialah didesakkan suatu keyakinan kepada seseorang, yang olehnya diterima mentah-mentah, tanpa pertimbangan yang dalam.

v Pihak yang mempengaruhi , yang mendesakkan suatu keyakinan, pendapat atau anggapan kepada orang lain.

v Pihak yang dipengaruhi, yang didesak untuk menurut dan menerima pendapat atau tanggapan yang dikenakan kepadanya.

Keterangan diatas bahwa sugesti adalah pengaruh yang dikenakan kepada pihak lain, yakni yang sugesti.

Menyugesti orang berarti mempengaruhi proses kejiwaan (pikiran, perasaan, dan kemauan) orang lain, sehingga orang yang disugesti mengikuti dan berbuat apa seperti yang disugestikan kepadanya.

2. Sugestif dan Sugestibel

1) Sugestif

Sesuatu yang mempunyai pengaruh sugesti yang besar. Hal yang mempengaruhi sugesti ini tidak dapat ditentukan, kadang-kadang karena kecakapan, kedudukan, kekayaan, kejujuran dan sebagainya.

2) Sugestibel

Ialah sifat-sifat yang mudah kena saran atau sugesti. Orang yang mudah terkena pengaruh sugesti disebut sugestibel.

3. Cara-Cara yang Menyugesti

v Dengan membujuk

v Dengan memuji

v Dengan menakut-nakuti

v Dengan menunjukan kekurangan atau kelebihan.

4. Alat-Alat Sugesti

Sehubungan dengan cara-cara menyugesti, kita mengenal alat-alat untuk menanamkan pengaruh sugesti kepada pihak lain :

v Mata ( pandangan tajam, lemah lembut, dan sebagainya)

v Roman muka (manis, kasih sayang, dan sebagainya)

v Teladan (tingkah laku yang baik, sopan santun, kejujuran dan sebagainya)

v Gambar (gambar majalah-majalah, mingguan, buku-buku, dan sebagainya)

v Suara ( merdu, sinis, perintah, dan sebagainya).

v Warna ( dalam reklame, sandiwara)

v Slogan atau semboyan (dalam pertempuran, pembangunan, rapat-rapat, dan demonstrasi).

5. Peran Sugesti

Sugesti mempunyai peran penting, baik dalam kehidupan pada umumnya, maupun di sekolah. Dengan adanya sifat-sifat sugesti dalam kepemimpinan, maka akan terjadi:

v Pimpinan banyak disenangi anak buahnya.

v Adanya kepercayaannya besar kepada pimpinannya.

v Pimpinan akan dihormati, diturut dan diperhatikan segala perintahnya.

Berpengaruhnya sugesti di dalam lingkungan sekolah akan memberi kemungkinan:

v Anak-anak hormat kepada pimpinan/ gurunya.

v Anak-anak memperhatikan pelajaran yang diberikan.

v Anak-anak sungguh-sungguh melaksanakan perintah-perintah, suruhan-suruhan yang diberikan oleh guru.

v Nasihat-nasihat dan petunjuk-petunjuk guru akan diturut anak-anak.

Karena besarnya peranan sugesti di dalam pergaulan, maka pelaksanaan sugesti ini dijalankan di berbagai lapangan, misalnya: di rumah sakit, dalam organisasi, dunia perdagangan dan sebagainya.

Sugesti dalam ilmu jiwa sosial dapat kita rumuskan sebagai suatu proses di mana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau pedoman-pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu.

Syarat-syarat yang memudahkan sugesti terjadi, yaitu:

v Sugesti karena hambatan berfikir

v Sugesti karena keadaan pikiran terpecah-pecah (disosiasi)

v Sugesti karena otoritas

v Sugesti karena mayoritas

v Sugesti karena “ will to believe” ( keinginan untuk meyakini dirinya)